
KLIKREVIEWBIZID, Jakarta – Kekalahan Tim Nasional Indonesia dari China dengan skor 0-2 dalam pertandingan persahabatan internasional baru-baru ini memicu spekulasi terkait nasib pelatih kepala Shin Tae-yong. Kritik tajam dari berbagai pihak mengemuka, mempertanyakan efektivitas strategi yang diterapkan oleh pelatih asal Korea Selatan itu. Apakah hasil buruk ini akan menjadi akhir perjalanan Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia?
Pertandingan yang digelar di stadion internasional China pada Minggu malam (5/1/2025) menjadi momen pahit bagi pendukung Timnas Indonesia. Meski tampil dengan skuad terbaik, permainan Indonesia tampak kewalahan menghadapi serangan bertubi-tubi dari tim lawan. Dua gol yang dicetak China di babak pertama tak mampu dibalas oleh skuad Garuda hingga peluit akhir berbunyi.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Indonesia dalam laga-laga internasional terakhir, yang dinilai gagal memenuhi ekspektasi para pendukung dan PSSI. Media sosial pun dibanjiri kritik dari warganet, dengan tagar seperti #ShinOut dan #SaveTimnas trending selama beberapa jam.
Shin Tae-yong mulai menangani Timnas Indonesia pada akhir 2019 dengan visi membawa perubahan besar dalam permainan Garuda. Beberapa hasil positif sempat diraih, termasuk keberhasilan membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020 dan peningkatan peringkat FIFA. Namun, performa Timnas yang tidak konsisten belakangan ini menjadi bahan evaluasi serius bagi manajemen PSSI.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Shin Tae-yong mengaku bertanggung jawab penuh atas hasil yang mengecewakan tersebut. "Saya memahami kekecewaan masyarakat Indonesia. Kami telah berusaha keras, tetapi hasil ini tentu tidak sesuai dengan harapan," ucap Shin.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi rumor pemecatan Shin Tae-yong dengan diplomasi hati-hati. "Kami sedang mengevaluasi secara menyeluruh performa tim, termasuk pelatih. Hasil ini memang mengecewakan, tetapi keputusan apa pun harus didasarkan pada analisis yang objektif dan untuk kebaikan Timnas ke depannya," ungkap Erick kepada awak media di Jakarta.
Kendati demikian, tekanan dari publik dan ekspektasi tinggi terhadap kemajuan sepak bola Indonesia membuat posisi Shin Tae-yong semakin terjepit. PSSI dikabarkan telah menyiapkan beberapa opsi, termasuk mempertimbangkan pelatih baru jika hasil pertandingan mendatang tidak menunjukkan peningkatan.
Di tengah kritik yang meluas, sebagian pendukung Shin Tae-yong justru menyerukan dukungan terhadap sang pelatih. Mereka menilai bahwa kekalahan ini bukan sepenuhnya kesalahan Shin, melainkan akibat keterbatasan sumber daya sepak bola Indonesia.
"Shin Tae-yong telah melakukan perubahan besar untuk Timnas. Jangan hanya karena satu-dua hasil buruk, kita langsung memecatnya. Proses butuh waktu," ujar Ahmad Fauzi, seorang pendukung Timnas yang hadir di acara nonton bareng di Jakarta.
Pertandingan persahabatan melawan Jepang pekan depan akan menjadi ujian terakhir bagi Shin Tae-yong untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih. Jika Timnas kembali gagal menunjukkan performa yang solid, pemecatan Shin Tae-yong tampaknya hanya tinggal menunggu waktu.
Namun, jika Indonesia mampu bangkit dan memberikan hasil positif, mungkin perjalanan Shin bersama Garuda akan tetap berlanjut. Masyarakat Indonesia kini hanya bisa berharap bahwa skuad Garuda akan menemukan jalan untuk kembali berjaya, baik dengan Shin Tae-yong ataupun pelatih baru.